Article Detail

Pelatihan Mitigasi Bencana untuk Siswa

Beberapa waktu terakhir ini sering terjadi bencana di Indonesia. Berturut-turut mulai dari gempa di Lombok dan bencana di Palu Donggala yang cukup membuat hati miris. Banyaknya korban jiwa membuat kita semua merasa prihatin dan tak sadar meneteskan air mata, mengenang orang-orang terkasih yang mendahului kita menghadap sang Pencipta.

Dinas kota Surabaya tidak tinggal diam. Menyadari kondisi geografis kota Surabaya yang berada di atas 2 patahan, yang memungkinkan terjadinya pergerakan, maka dinas kota Surabaya mengadakan pelatihan mitigasi bencana yang diikuti oleh Kepala Sekolah, guru dan petugas keamanan sekolah.

Pelatihan ini bertujuan agar sekolah dan segenap komunitasnya mampu bertindak cepat bila terjadi bencana saat siswa berada di lingkungan sekolah. Pelatihan dilaksanakan pada Senin, 8 Oktober 2018 di SMP 21 Jambangan Surabaya.

Pelatihan dimulai pukul 10.00 sampai 13.00. Dalam pelatihan dijelaskan posisi kota Surabaya yang terletak di atas 2 sesar yang aktif bergerak. Pergerakan ini rawan menimbulkan gempa di wilayah Surabaya. Maka perlu pelatihan mitigasi bencana untuk masyarakat pada umunya dan siswa pada khususnya. Selain pelatihan apa saja yang perlu dlakukan guru pada saat terjadi gempa, juga dilatihkan bagaimana tindakan yang perlu diambil bila terjadi bencana kebakaran, mengingat akhir-akhir ini udara di Surabaya sangat panas.

Setiap sekolah wajib mengimbaskan hasil pelatihan kepada siswanya di sekolah. SD R.A. Kartini juga melaksanakan pelatihan mitigasi bencana pada setiap siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam pembiasaan hari Jumat. Siswa dilatih untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi guru sehingga tidak terjadi kekacauan. Siswa juga dilatih bagaimana mengevakuasi diri sendiri dengan tetap memperhatikan keselamatan orang lain. Intinya adalah bagaimana siswa tetap bisa tertib meskipun dalam situasi darurat.

Kegiatan ini memang tidak bisa sekali saja dilaksanakan, tetapi harus sering diulang sehingga menjadi suatu kebiasaan.Apabila suatu saat terjadi situasi darurat siswa sudah terbiasa untuk tetap tenang dan menunggu komando dari guru sebagai leader dalam tindakan penyelamatan. Guru harus juga memastikan bahwa seluruh siswanya tidak tertinggal di kelas ketika evakuasi ke titik kumpul.

Pelatihan memang perlu, namun jauh lebih perlu lagi adalah senantiasa berdoa mohon perlindungan dari yang Maha Kuasa. Surabaya yang rawan terjadi bencana semoga selalu dilindungi Tuhan dan terhindar dari segala bencana. (RRC)



Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment