Article Detail

MENDIDIK DENGAN CINTA

Semua anak pada dasarnya terlahir dengan memiliki kecerdasan.

Stop kekerasan terhadap anak!!! Mengapa ??

Kita sebagai orang tua tentunya berharap putra-putri kita berhasil dalam hidupnya dan juga masa depannya.Hal ini tentunya tidak terlepas dari pendampingan kita selaku pendidik di sekolah. Sebagai guru kita mempunyai tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar jelas bahwa guru menyampaikan seluruh bahan ajar kepada peserta didik sesuai dengan jenjang pendidikannya. Tentunya tidak lupa dan justru tidak dinomor duakan adalah tugas guru sebagai pendidik. Guru sebagai pendidik seharusnya memiliki tugas yang berat karena setiap saat harus menanamkan karakter yang baik kepada seluruh peserta didik yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya untuk terbentuknya pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu penting sekali kita sebagai pendidik dapat mendampingi anak-anak kita/peserta didik dengan cinta.


Dengan demikian maka pembiasaan yang baik ini menjadi teladan untuk peserta didik kita sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran di sekolah dengan rasa senang dan tanpa rasa takut serta penuh tekanan yang dapat berakibat positif terhadap anak. Anak yang dalam suasana menyenangkan akan lebih membuat anak senang dan enjoy untuk belajar dan menerima berbagai bahan ajar dari guru. Hal ini juga sesuai dengan seminar yang disampaikan oleh Kak Seto panggilan akrab dari nama lengkap DR. SETO MULYADI Psi.Msi. dalam sebuah acara seminar di salah satu SMA Katolik di Surabaya yaitu “MENDIDIK DENGAN CINTA”
            Dalam kesempatan tersebut Kak Seto kembali lagi dan mengajak untuk menghindari kekerasan terhadap anak baik secara fisik maupun dengan kata-kata verbal yang dapat menghambat motivasi anak dalam belajarnya dan perkembangannya. Marilah kita “Mendidik dengan cinta” dan “Mendidik Dengan Hati” agar dalam masa perkembangan anak-anak kita, sungguh kita dapat memberikan yang terbaik yang sangat dibutuhkan mereka dalam pertumbuhan dan perkembangan peserta didik baik afektif, kognitif maupun psikomotoriknya.
            Sekali lagi marilah kita ciptakan “Sekolah Ramah Terhadap Anak”. Stop kekerasan terhadap anak diawali dari rumah. Sebagai orang tua di rumah kita harus juga dapat menciptakan rasa senang dan juga rasa nyaman karena dengan demikian sungguh dapat mendampingi buah hati kita tumbuh dan berkembang.
            Anak-anak bukanlah robot. Anak-anak bukanlah boneka yang bisa kita perlakukan sesuai keinginan kita. Janganlah lupa juga kita sebagai orang tua mau meminta maaf jika kita melakukan kesalahan dan memberikan pujian kepada anak-anak kita kalau mereka berprestasi atau berhasil dalam suatu hal.
            Anak-anak kita adalah masa depan kita, keberhasilan mereka adalah juga keberhasilan kita sebagai orang tua ataupun kita sebagai guru. Sekali lagi mari kita ciptakan rumah yang ramah, sekolah yang ramah untuk anak-anak kita dan menjadi harapan orang tua.
Untuk kita renungkan bersama dan kita refleksikan bersama dalam kita mendampingi peserta didik dan juga anak-anak kita. Tuhan memberkati

 

Yohanes Joko Winarto,S.Pd.

Kepsek SD R.A.Kartini

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment